thorax atau sering disebut chest x-ray (CXR) adalah suatu proyeksi radiografi
dari thorax untuk mendiagnosis kondisi-kondisi yang mempengaruhi thorax, isi
dan struktur-struktur di dekatnya. Foto thorax menggunakan radiasi terionisasi
dalam bentuk x-ray.
Dosis radiasi yang digunakan pada orang dewasa untuk
membentuk radiografi adalah sekitar 0.06 mSv.
Foto thorax digunakan untuk
mendiagnosis banyak kondisi yang melibatkan dinding thorax, tulang thorax dan
struktur yang berada di dalam kavitas thorax termasuk paru-paru, jantung dan
saluran-saluran yang besar. Pneumonia dan gagal jantung kongestif sering
terdiagnosis oleh foto thorax. CXR sering digunakan untuk skrining penyakit
paru yang terkait dengan pekerjaan di industri-industri seperti
pertambangan dimana para pekerja terpapar oleh debu.
Secara umum kegunaan Foto thorax/CXR
adalah :
- untuk melihat abnormalitas congenital (jantung, vaskuler)
- untuk melihat adanya trauma (pneumothorax, haemothorax)
- untuk melihat adanya infeksi (umumnya tuberculosis/TB)
- untuk memeriksa keadaan jantung
- untuk memeriksa keadaan paru-paru
- untuk melihat abnormalitas congenital (jantung, vaskuler)
- untuk melihat adanya trauma (pneumothorax, haemothorax)
- untuk melihat adanya infeksi (umumnya tuberculosis/TB)
- untuk memeriksa keadaan jantung
- untuk memeriksa keadaan paru-paru
Pada beberapa kondisi, CXR baik
untuk skrining tetapi buruk untuk diagnosis. Pada saat adanya dugaan kelainan
berdasarkan CXR, pemeriksaan imaging thorax tambahan dapat dilakukan
untuk mendiagnosis kondisi secara pasti atau mendapatkan bukti-bukti yang
mengarah pada diagnosis yang diperoleh dari CXR.
Gambaran yang berbeda dari thorax
dapat diperoleh dengan merubah orientasi relatif tubuh dan arah pancaran
X-ray. Gambaran yang paling umum adalah posteroanterior (PA), anteroposterior
(AP) dan lateral.
1. Posteroanterior (PA)
Pada PA, sumber X-ray diposisikan sehingga X-ray masuk
melalui posterior (back) dari thorax dan keluar dari anterior (front) dimana
X-ray tersebut terdeteksi. Untuk mendapatkan gambaran ini, individu berdiri
menghadap permukaan datar yang merupakan detektor X-ray. Sumber radiasi
diposisikan di belakang pasien pada jarak yang standard, dan pancaran X-ray
ditransmisikan ke pasien.
2. Anteroposterior (AP)
Pada AP posisi sumber X-ray dan
detector berkebalikan dengan PA. AP chest X-ray lebih sulit diinterpretasi
dibandingkan dengan PA dan oleh karena itu digunakan pada situasi dimana sulit
untuk pasien mendapatkan normal chest x-ray seperti pada pasien yang tidak bisa
bangun dari tempat tidur. Pada situasi seperti ini, mobile X-ray digunakan
untuk mendapatkan CXR berbaring (“supine film”). Sebagai hasilnya kebanyakan
supine film adalah juga AP.
3. Lateral
Gambaran lateral didapatkan dengan cara yang sama dengan
PA namun pada lateral pasien berdiri dengan kedua lengan naik dan sisi kiri
dari thorax ditekan
ke permukaan datar (flat).
Abnormalitas atau kelainan gambaran
yang biasa terlihat dari CXR adalah :
1. Nodule (daerah buram yang khas pada paru)
Biasanya disebabkan oleh neoplasma
benign/malignan, granuloma (tuberculosis), infeksi (pneumoniae), vascular
infarct, varix, wegener’s granulomatosis, rheumatoid arthritis. Kecepatan
pertumbuhan, kalsifikasi, bentuk dan tempat nodul bisa membantu dalam
diagnosis. Nodul juga dapat multiple.
2. Kavitas
Yaitu struktur lubang berdinding di dalam paru. Biasanya
disebabkan oleh kanker, emboli paru, infeksi Staphyllococcus. aureus,
tuberculosis, Klebsiella pneumoniae, bakteri anaerob dan jamur, dan wegener’s
granulomatosis.
3. Abnormalitas pleura.
Pleural adalah cairan yang berada
diantara paru dan dinding thorax. Efusi pleura dapat terjadi pada kanker,
sarcoid, connective tissue diseases dan lymphangioleiomyomatosis.
Walaupun CXR ini merupakan metode yang murah dan relatif
aman namun ada beberapa kondisi thorax yang serius yang mungkin memberikan hasil
CXR normal misalnya pada pasien infark miokard akut yang dapat memberikan
gambaran CXR yang normal.
Nah Teman-teman mungkin sudah banyak yang
tahu kalo membaca foto thorax yang memberikan beberapa warna putih. Tapi untuk
foto thorax yang memberikan warna hitam sepertinya agak sulit di analisa,
karena memang dasarnya gambaran paru-paru itumemang hitam (lucent). Nah
mari kita mulai belajarnya...Gambaran Hitam Pada Paru-ParuGambaran Hitam
pada paru-paru bisa disebabkan beberapa diagnosa berikut yaitu :
1. Chronic Obstructive Pulmonary
Disease (COPD)
2. Pneumothorax
3. Tension Pneumothorax
4. Pulmonary Embolus
Untuk lebih
jelasnya bagaimana bentuk gambaran hitam pada paru-paru dari masing-masing
diagnosa diatas, mari kita lihat satu persatu.
1. Chronic Obstructive Pulmonary
Disease (COPD)
Ini adalah Foto Thorax dengan pasien
COPD. Kedua lapangan paru terlihat lebih hitam dan lebih besar secara volume
dibandingkan dengan gambaran normal. Hemidiafragm terlihat rata dan pada bagian
tengah dan terdapat bullae di bagian tengah paru. Lebih sedikit pembuluh darah
yang terlihat secara peripheral terutama di bagian atas dan tengah, tetapi
arteri pulmonari terlihat besar di pertengahan, menandakan
adanya perkembangan hipertensi arterial pulmonari lanjutan.
Jika kita mau menentukan penyebab
adanya bayangan hitam pada kedua lapangan paru,maka yang perlu kita perhatikan
adalah :
Perhatikan masalah daya tembus. Lihat
pada corpus vertebrae yang berada di belakang jantung. Ingat bahwa sinar-x
yang daya tembusnya besar akan memberikan gambaran corpus vertebrae lebih keras
di belakang bayangan jantung. Jika corpus vertebrae tersebut terlihat sangat
jelas, maka ini berarti daya tembus sinar-x terlalu tinggi. Hal ini akan
menyebabkan gambaran paru terlihat
hitam. Jika ini terjadi maka COPD tidak bisa dinilaikarena penyebab gambaran
paru terlihat hitam bukan karena penyakit tetapi karena over expose.
Namun jika kita merasa bahwa faktor
eksposi yang kita gunakan sudah tepat, maka penyebab gambaran hitam pada
kedua lapangan paru kebanyakan adalah karena COPD.
COPD ditandai dengan pembesaran
paru-paru yang disebabkan karena adanya udarayang terjebak dan berkembangnya
bullae (bullae adalah istilah medis untuk gelembung yang dilapisi oleh kulit dan
didalamnya terpat udara atau cairan). Untuk memastikan bahwa ini COPD maka
harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Hitung jumlah costae
yang telihat secara anterior. Jika paru-paru membesar, maka kita dapat
menghitung costae lebih dari tujuh. Hati-hati dalam perhitungan ini, sebab
kadang-kadang pada pasien normal, kita juga dapat menghitung costae lebih dari
tujuh.
2. Lihat bentuk diafragma. Pada kasus
COPD diafragma terlihat flat bahkan kadang-kadang membuka ke atas. Hal ini
lebih memudahkan dalam penandaan adanya hiper ekspansi daripada menghitung
jumlah costae.
3. Lihat bentuk dari jantung. Thorax
yang mengalami pelebaran pada kasus COPD akanmembuat sinar-x menjadikan jantung
menjadi elongasi dan terlihat mengecil, terangkatdari batas bawahnya.
4. Lihat Bullae. Terdapat daerah hitam
yang jelas pada paru-paru biasanya terlihatmelingkar, dikelilingi oleh bayangan
garis rambut. Bullae menekan paru-paru normal dan menyimpangkan
pembuluh-pembuluh darah yang berada disekeliling paru-paru jadi untuk melihat
bullae ini cari daerah yang terdapat penyimpangan pembuluh darah, biasanya
di situ terdapat bullae.
5. Lihat tanda-tanda paru. Paru-paru yang hitam karena COPD
biasanya diiringi oleh menurunnya tanda-tanda paru. Penurunan tanda-tanda paru
ini terjadi pada kedua lapangan paru (bilateral) dan menyebar secara lurus
mulai dari hilum yang menjadi pendek dan tebal hingga ke peripheral
2. Pneumothorax
Pasien di atas mengalami pneumothorax
pada sisi sebelah kiri dengan kolaps sebagian pada paru kiri. Lapangan
paru luar terlihat hitam. Dapat kita lihat ujung paru yang berwarna hitam
(tanda panah).Penyebab Pneumothorax :
- Spontanitas (tiba-tiba saja terjadi)
- Latrogenic/Trauma misalnya benturan
pada pleura, biopsi pada transbronchialis, pemasukan garis vena
pusat, ventilasi mekanis.
- Penyakit paru obstruktif misalnya
asma, COPD- Infeksi misalnya pneumonia, tuberculosis- Cystic fibrosis
- Connective tissue disorders misalnya
Marfan’s , Ehler-Danlas
Jika kita melihat adanya gambaran hitam
pada paru yang unilateral (hanya pada satu sisi paru saja) maka yang perlu
kita perhatikan adalah :
1.
Perhatikan kualitas film. Film yang memilki basic fog tidak merata
akan menyebabkan film terlihat hitam sebagian.
2.
Tentukan sisi mana yang
mengalami kelainan. Hal ini biasanya mudah ditentukandimana sisi yang mengalami
pengurangan tanda-tanda paru merupakan sisi yangmengalami kelainan.
Sekarang kita harus menentukan penyebab kehitaman terjadi.
Tanda-tanda parusebenarnya merupakan pembuluh darah dan tidak adanya
tanda-tanda paru menyebabkan paru-paru terlihat hitam. Gambaran pembuluh
darah akan hilang jika paru ditutupi oleh udara yang akan terjadi bersamaan
dengan pneumothorax, bullous atau cystis lungdisease (penyakit paru cystis)
atau jika pembuluh darah kekurangan darah
sebagaimana terjadi
pada emboli pulmonari. Lalu untuk membedakan antara
pneumothrax, bullous/cyst dan emboli pulmonari, maka harus
diperhatikan :
1.
Lihat ujung paru. Pada pneumothorax kita dapat melihat ujung dari
paru terlihat tidak normal. Perhatikan lebih seksama bagian atas, dimana
udara akan terakumulasi pertamakali. Mata kita terlatih untuk melihat garis
horisontal lebih baik dibandingkan dengan melihat garis vertikal sehingga
kadang-kadang lebih mudah mendeteksi ujung paruapabila foto thorax tersebut
diputar sehingga ujung paru berada di atas dan dibawah bukan di kanan dan
di kiri.
2.
Lihat Mediastinum. Mediastinum yang tampak, bergeser dari
paru yang berwarna hitam, menandakan berkembangnya tension pneumothorax. Ini
merupakan emergensimedis dan kita harus dengan segera memeriksa kembali
pasien tersebut.
3.
Lihat sisa paru yang ada. Bullous disease tampak berkurang jika
sisa paru yang adatampak normal.
4.
Perbedaan antara pneumothorax dan bullae bisa sangat sulit dan
seringkali tidak mungkin. Lihat lagi dengan seksama tanda-tanda paru. Jika
kita melihat tanda-tanda parutadi menyilang di atas daerah paru yang berwarna
hitam, maka kemungkinan kita sedang melihat bullae. Jika kita melihat
tanda-tanda paru mulai dari peripheral sampai daerah paru yang berawarna
hitam, maka itu juga kemungkinannya adalah bullae.
5.
Minta pasien untuk melakukan ekspirasi saat foto thorax
diambil. Pada umumnyaThorax akan terlihat lebih kecil saat ekspirasi, namun
pada pneumothorax, thorax terliha tlebih besar saat ekspirasi.
33. Tension Pneumothorax
Pasangan foto thorax diatas
menunjukkan adanya potensi kondisi yang fatal dari
tension pneumothorax (pneumothorax yang disebabkan karena adanya
penekanan). Pada FotoInspirasi, paru kanan semuanya kolaps,
tetapi mediastinum berada ditengah. Pada FotoEkspirasi, udara terjebak di
hemithorax kanan di bawah tekanan positif, jantung dan parukiri tertekan ke
arah kiri. Vena balik jantung mengalami obstruksi dengan
potensi hasilyang fatal jika cavum pleura tidak segera dikeringkan.
Jika
kita mencurigai adanya pneumothorax sebagai penyebab gambaran hitam
padalapangan paru, kita harus memperhatikan dengan baik apakah gambaran hitam
tersebut berada dibawah tekanan sebagaimana halnya emergensi medis. Jika
memungkinkan lihat pd film ekspirasi dan :
11 Lihat ukuran kehitaman paru.
Pada tension pneumothorax paru-paru yang berwarna hitam biasanya sangat besar.
22 Lihat posisi mediastinum. Pada
tension pneumothorax mediastinum akan bergeser dari paru yang mengalami
tension pneumothorax.
33
Lihat bentuk mediastinum.
Lihat pada ujung dari paru yang berwarna hitam. Jika dia cekung ke arah yang
berwarna hitam, maka dicurigai adanya tension pneumothorax.
44 Selalu ingat pada pasien.
Tension Pneumothorax bisa berkembang kapan saja dan jika pasien tiba-tiba
mengalami stres, maka gambaran tension pneumothorax bisa hilang saat diambil
foto thorax pada kondisi stres ini, padahal pasiennya masih memiliki
tension pneumothorax.
4
Pulmonary Embolus (PE)
Foto thorax di atas diambil dari pasien yang mengalami pembesaran pulmonary
embolusakut. Perhatikan dengan baik pada daerah kanan atas. Mendadak muncul
fissura horisontal dimana daerah tersebut terlihat lebih hitam dibandingkan
dengan bagian kiri pada tinggi yang sama (tanda panah). Ini merupakan
Westermark’s sign dari perfusi yang berkurang pada daerah paru yang
mengindikasikan bahwa arteri pada daerah inimengandung gumpalan besar.
Perhatikan juga daerah konsolidasi dibawah fissura horisontal, merupakan titik
kecil dari infarksi.
Ingatlah untuk selalu memeriksa
kualitas film yang digunakan. Hal ini menjadi pentingsebab
perubahan densitas yang diakibatkan oleh pulmonary emboli sulit dibedakan dengan
perubahan densitas yang diakibatkan tidak sempurnanya pengambilan foto.
Jika kita mencurigai adanya PE sebagai penyebab kehitaman pada paru-paru, maka
kita harus:
1.Periksa tanda-tanda yang dihasilkan oleh COPD maupun pneumothorax.
Kita harus memisahkan kehitaman yang dihasilkan karena kedua diagnosa tadi.
2. Tentukan apakah daerah paru yang mengalami penghitaman itu
melingkar dan tidak tersebar luas. Embolus di dalam arteri pulmonalis
hanya akan memberikan efek pada bagian-bagian yang disuplai oleh
arteri dan tidak menyebabkan hal lainnya. Sangat mungkin jika terjadi emboli
pada daerah yang sangat luas, akan terjadi gambaran hitam pada keseluruhan
lapangan paru, namun jika hal ini terjadi lupakan pemeriksaan sinar-x,karena
dalam keadaan seperti ini, pasien berada pada posisi yang sangat berbahaya,
dekat dengan kematian.
3. Lihat sisa dari paru. Perfusi yang rendah (under
perfusion) pada daerah yang mengalami pulmonary emboli akan menyebabkan perfusi
yang tinggi (over perfusion) pada bagian paru yang lain dan akan
meningkatkan densitas pada bayangan vascular.Akan sangat membantu jika
dibandingkan dengan foto sebelumnya yang pernah dibuat.
4. Perhatikan arteri pulmonari dan bayangan jantung. Sebuah
pulmonary emboli akutakan menyebabkan dilatasi pada arteri pulmonari terutama
pada ventrikel dan atriumkanan. Arteri pulmonari akan bertambah besar dan bisa
menyebabkan pembesaran juga pada bayangan jantung.
1 5.
PE merupakan hal yang jarang yang menyebabkan paru-paru berwarna
hitam dan biasanya diikuti dengan perubahan pada infarksi yang akan
dijelaskan lebih lanjut, atau bisa juga tidakmenyebabkan perubahan apapun.
Maka, kecuali pasiennnya berada padakondisi yang tidak baik, pikirkan kembali
mengenai penyebab lain mengapa paru-paru berwarna hitam karena penyebab
lain tersebut jauh lebih mungkin sebagai penyebab paru-paru berwarna
hitam.
Perubahan Infarksi
Meskipun PE menyebabkan paru-paru
berwarna hitam biasanya kita akan melihat bahwaPE menyebabkan perubahan
infarksi, mengarahkan kita pada hemoragic atau nekrosis paru. Ini akan
menyebabkan perubahan pada foto sebagai berikut :
- Hemidiafragma yang meningkat
- Kolaps dan linier alectasis
- Effusi Pleura
- Bayangan yang bertingkat
SEKILAS TENTANG GAMBARAN X-RAY PASIEN DENGAN GANGGUAN PARU
CA PARU
EFUSI PLEURA
PNEUMONIA
TBC PARU
Comments
Post a Comment