Skip to main content

Teknik Penyuntikan Media Kontras Intra Vena Pyelografi



        Teknik penyuntikan media kontras intra vena pada pemeriksaan IVP dapat dilakukan dengan dua cara yaitu bolus dan dengan cara drip infus. Akan tetapi biasanya sebelum pemasukan media kontras lewat intra vena harus didahului dengan tes sensitifitas untuk melihat kerentanan pasien terhadap media kontras test sensitif dilakukan dengan memasukkan media kontras ketubuh pasien. Hal ini dapat dilakukan dengan cara skin test maupun secara langsung.

Test Sensitifitas
1. Skin Test
    Skin Test yaitu memasukkan media kontras beberapa cc dibawah kulit secara intra kutan kemudian ditunggu beberapa menit, jika timbul benjolan merah berarti sensitive. Untuk pasien ruangan dilakukan dengan cara memoleskan iodium dipermukaan kulit, ditutup kassa dan plester.

2. Test langsung
    Test langsung yaitu memasukkan media kontras 2 cc melalui intra vena. Pada pasien yang tidak tahan terhadap media kontras dapat terjadi reaksi mayor atau minor. Reaksi minor ditunjukkan dengan gejala-gejala seperti: kolaps pembuluh darah tepi, kejang, dan denyut jantung berhenti keadaan ini diikuti dengan badan terasa dingin.

    Setelah dilakukan tes sensitifitas dan tidak nampak tanda-tanda pasien alergi maka dapat dilakukan pemasukan media kontras, caranta sebagai berikut :

1. Bolus
     Bolus adalah penyuntikan yang dilakukan dengan manual yaitu dengan menggunakan spuit. Kecepatan dari mendorong spuit pada saat penyuntikan dapat dikontrol melalui : besarnya jarum suntik, jumlah bahan kontras yang disuntikkan, kekentalan bahan kontras, kestabilan dari vena, dan kekuatan seseorang untuk mendorong spuit. Tempat penyuntikan media kontras pada vena yaitu pada vena cubiti, karena venanya besar dan mudah diraba. Selain itu pula dapat dilakukan pada vena medial cubiti, vena cepalik, vena basilaris, vena radial dan vena basilik. Tipe dan bentuk serta ukuran dari jarum yang biasa digunakan pada pemeriksaan Intra Vena Pyelografi (IVP) yaitu pada orang dewasa dengan penyuntikan bolus untuk bahan kontras 50-100cc maka biasa digunakan jenis jarum kupu-kupu (wing needle) ukuran 18-20.

    Prosedur penyuntikan media kontras antara lain :
  •  Cuci tangan sampai bersih dan pakai sarung tangan.
  •  Pilih lengan yang akan disuntik dan pasang turniket.
  •  Raba daerah vena yang akan disuntik, kemudian bersihkan dengan kapas alkohol.
  •  Dorong vena dengan telunjuk tangan kiri, kemudian tusukkan jarum dengan kemiringan 20-45 derajat, dan jangan mendorong jarum terlalu dalam karena bisa menembus vena. Untuk vena bagian dorsal (bagian belakang tangan) dapat digunakan jarum kupu-kupu, dan prinsipnya sama dengan jarum biasa.
  • Apabila jarum tepat pada posisinya ditandai dengan adanya darah yang masuk ke spuit, maka turniket dilepas dan bahan kontras didorong perlahan-lahan.
  •  Media kontras sudah habis disuntikkan, maka pada bekas penyuntikan diberi kapas alkohol, kemudian jarum dicabut.
  • Kapas ditekan beberapa menit untuk mencegah perdarahan atau diplester.

2. Drip infus
     Metode drip infus dilakukan pada penggunaan bahan kontras yang jumlahnya banyak dan waktu pemasukan yang cukup lama. Pemasukan bahan kontras biasanya dilakukan melalui drip infus yang telah terpasang dengan selang infus pada pembuluh darah vena. Kecepatan dari aliran bahan kontras melalui jarum yang terpasang dan dihubungkan dengan selang infus dapat diatur dengan klem yang terletak dibawah flakon infus.

      Demikian cara pemasukan media kontras melalui intra vena pada pemeriksaan Intra Venous Pyelografi(IVP) semoga dapat bermanfaat.

Comments

Popular posts from this blog

PEMERIKSAAN CERVICAL DINAMIK

p e meriksaan cervi c al dinamik merupakan pemeriksaan radiologi non kontras dari vertebra cervical . Proyeksi yang digunakan dalam pemeriksaan ini adalah lateral dengan metode hyperflexi on dan hyperexten sion . Pada kasus-kasus tertentu yang beresiko seperti trauma   p e meriksaan cervi c al dinamik dianggap perlu dilakukan jika pada proyeksi ap dan lateral basic belum bisa memberikan hasil diagnose yang maksimal. tujuan dilakukanya pemeriksaan cervical dinamik   itu sendiri adalah untuk menunjukkan   adanya trauma cervical yang tidak tampak pada pemeriksaan cervical basic, serta ada dugaan tejadinya trauma yang tidak disertai fraktur dan terjadinya dislokasi yang reposisi. Pemeriksaan ini akan memperlihatkan spondyilolistesisnya Jika ternyata terbukti terjadinya kelainan pada vertebrae cervical serta memperlihatkan motilias vertebra cervical dari hyeprflexi on dan hyperexten sion . jika sewaktu-waktu anda diharuskan untuk melakukan pemeriksaan cervi c al dinamik seb

TEKNIK PEMERIKSAAN KNEE JOINT PADA KASUS OA (OSTEOARTHRITIS)

    Osteoarthritis memang tidak sepopuler osteoporosis atau tulang keropos. Namun osteoarthritis merupakan salah satu jenis dari keluarga besar penyakit Arthritis yang paling sering terjadi. Literatur menunjukkan 1 dari 6 populasi menderita penyakit OA ini. Data yang dilansir oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO), menyebutkan 40 persen penduduk dunia yang berusia lebih dari 70 tahun akan menderita osteoarthritis lutut. Dari jumlah tersebut, 80 persen di antaranya berdampak pada keterbatasan gerak. Osteoarthritis termasuk penyakit nomor dua setelah penyakit jantung yang mengganggu aktivitas kita. Walaupun tidak menimbulkan kematian tetapi bisa mengganggu aktivitas penderitanya dan menyebabkan gangguan dalam produktivitas karena menyebabkan sendi lutut terasa nyeri, kaku, dan bengkak sehingga seringkali menyebabkan gerak sendi terbatas.      Sendi yang biasanya menjadi korban osteoarthritis adalah sendi yang memikul berat badan, misalnya sendi lutut. Lutut merupakan sendi yang palin