Skip to main content

Artefak Computed Radiography


           Artefak adalah semua gambaran yang tidak di inginkan pada hasil radiograf dan tidak menunjukkan anatomi sebenarnya pada sebuah pemeriksaan. Lebih sederhana cacatnya hasil radiograf. artefak dapat mengganggu visualisasi dari strukutur anatomi yang dihasilkan dan dapat menyebabkan kesalah pada diagnosis. (Bushong,2001)
         Sistem computed radiography menghasilkan artefak yang berbeda dengan radiografi konvensional. Meskipun gambar CR diperoleh menggunakan pencitraan konvensional geometri seperti buckys, grid, table, tabung X-ray,dan lainnya.
        Macam – macam artefak pada CR dihasilkan oleh berbagai komponen CR antara lain (Cesar, 2001) :

1. Imaging plate artefak
a. Artefak yang disebabkan oleh Retakan atau goresan pada Imaging Plate
       Ketika Imaging plate melewati plate reader, IP harus menekuk sehingga hal ini dapat menyebabkan rentannya IP terhadap retakan, retakan ini biasanya muncul pertamakali ditepi IP, dimana umumnya tidak mengganggu klinis gambar, apabila retakan ini berada pada tengah IP maka hal ini akan mengganggu klinis gambar.


Gambar imaging plate artefak

Gambaran radiograf dari metacarpal di atas menunjukan adanya retakan yang ditunjuk oleh anak panah warna putih yang tampak di tepi IP, tidak menggangu klinis dari radiograf karena berada di luar daerah anatomis dan Semakin lama retak pada tepi akan menuju daerah pusat IP yang ditunjukan oleh panah hitam hal ini akan menggangu klinis gambar karena menutupi gambaran anatomis yang sebanarnya dari radiograf. Sehingga dapat mengganggu hasil diagnosa.

b.      Artefak karena benda asing atau kotoran
       Apabila benda asing di-ekspose pada IP maka dapat memblokir emisi cahaya ketika di scan oleh laser plate reader akan menyebabkan artefak putih atau bila dilihat menggunakan warna abu-abu skala normal presentasi.
gambar imaging plate artefak

Pada radiogaf di atas terdapat artefak berupa rambut yang menempel pada IP, hal yang sama juga sering terjadi karena serpihan dari imaging plate yang retak dan dapat menimbulkan artefak berupa titik titik putih pada hasil radiograf dan terjadi di dalam kaset atau menempel pada IP.
c.      Artefak karena Backscatter
Backscatter dapat menyebabkan artefak karena sensitivitas tinggi dari penyimpanan fosfor. hamburan dari objek yang berada di belakang kaset dapat mengekspos IP dapat menciptakan gambar dari obyek yang berada di belakang kaset sehinga menghasilkan artefak.
gambar imaging plate artefak


            Garis hitam pada radiogaf upper-abdomen disebabkan oleh pancaran backscatter yang melewati belakang kaset, karena adanya retakan pada timbal yang berada di bawah kaset sehingga yang tidak mampu menyerap radiasi dan dibalikkan ke atas imaging plate.      
 
2. Plate reader artefak
a. Artefak karena pengaturan penghapusan 
Imaging plate akan secara otomatis terhapus setelah dibaca oleh laser pada plate reader, jika IP tidak digunakan untuk jangka waktu tertentu maka harus secara manual dihapus, atau menghapus eksposur yang salah. Dalam kedua kasus diatas, pengaturan penghapusan harus benar digunakan ketika produsen menyediakan lebih dari satu penghapusan pilihan. Untuk radiografi eksposur yang salah dalam siklus penghapusan harus lebih panjang dan harus mengekspos imaging plate ke cahaya yang lebih kuat dari pada yang diperlukan untuk IP yang telah digunakan selama beberapa jam. Penghapusan yang tidak lengkap dapat menghasilkan gambar artefak


imaging plate reader artefak





Radiograf bilateral knee di atas terjadi overlaping diakibatkan keasalah pada pengaturan penghapusan sebelumnya pada femur keterangan dari sisa gambaran yang sebelumnya yaitu terlihat gambaran marker pada pojok kanan atas dari radiograf, tampak gambaran soft tissue berupa garis yang ditunjukan oleh anak panah hitam, dan tampak garis batas kolimasi sepanjang batas bawah dari radiograf yang ditunjukan oleh panah putih
b.Artefak karena kotoran
gambar artefak karena kotoran
Pada radiograf thorax di atas terdapat artefak berupa garis melintang yang berwarna putih disebabkan oleh kotoran yang menempel pada light guide di imaging plate reader, light guide mengumpulkan emisi cahaya dari IP ketika di scaning oleh laser helium neon. Kotoran yang menempel pada light guide dapat menutupi penyerapan emisi cahaya dari IP sehingga menimbulkan artefak. 

3. maging processing artefak

a. Pemilihan kernel size
                                 Kernel size adalah ukuran inti atau sebagai ukuranstandar dari 
                                 pengolahan suatu radiograf
    Beberapa artefak ditemukan pada pengolahan gambar yang dihapuskan dan dikontrol dengan standar pemrosesan parameter dan tergantung kepada tingkat frekwensi spasial pengolahan diterapkan pada daerah anatomis tertentu. Ketika menggunakan pengolahan unsharp mask untuk meningkatkan ketajaman gambar, tampilan dari gambar yang diproses akan bervariasi tergantung pada pilihan kerne sizel dan faktor peningkatan frekuensi. Kesalahan pada parameter seleksi dapat menghasilkan artefak yang dapat mengganggu diagnosa. Parameter seleksi dapat menghasilkan artefak yang mengganggu diagnosis (gambar 2.10 ) khusunya dimana dua struktur yang sangat berbeda bertemu (gambar 2.11). Gambar menampilkan jenis artefak dapat diproses dan tidak harus diulang.
A                                               B
                          Gambar  Imaging processing artefak
Imaging processing artefak (a) terjadi ketika penggunaan kernel size yang terlalu tinggi, di gunakan untuk peningkatan gambar. Beberapa artefak seperti black halo tampak disekitar prosthesis, dan memberi kesan bahwa prosthesis itu terlihat longgar (b) gambar yang sama dengan (a) di proses dengankernel size yang lebih rendah.
b.    Kesalahan Penggunaan Edge Enhancement
Penggunaan Edge enhancement yaitu penguatan pada tepi dimana dua struktur yang sangat berbeda bertemu 
A                                                               B
                       Gambar  Imaging processing artefak
Imaging processing artefak (a) edge enhancement ditingkatkan dari level standar pada radiogaf thorax pediatric di atas. Hal ini ditandai oleh peningkatan tanda pada paru – paru yang ditunjukkan dengan infiltrat interstisial (b) Gambar yang sama  diproses dengan normal edge enhancement.
c.    Kesalahan pemilihan histogramc
Gambar Imaging processing artefak
di atas, pada prosthesis genu ini terjadi penambahan terlalu banyak ekstrem piksel value pada histogram gambar. Hal ini menghasilkan gambar dimana perbedaan antara prostesis dan tulang tidak baik ditunjukkan dengan kata lain ketajaman pada radiograf ini kurang, sehingga dapat ,menggangu diagnosa.
4.     Artefak karena kesalahan penggunaan grid.
Karena IP peka terhadap hamburan radiasi, sebuah grid harus digunakan dalam pencitraan CR dengan tindakan pemeriksaan pada obyek yang tebal.
Gambar Artefak kesalahan penggunaan grid
Pemilihan frekuensi grid adalah pertimbangan penting. Rendahnya tingkat garis grid akan menyebabkan moiré pattern yang dapat muncul pada gambar jika garis grid sejajar dengan pembaca scan lines, moiré pattern atau garis garis sejajar yang berpola dilihat dalam radiograf genu diatas disebabkan oleh penggunaan grid dengan tingkat garis grid kurang dari 33 lines/cm. Untuk menghindari terjadinya artefak ini harus menggunakan grid dengan tingkat garis grid tidak kurang dari 60 lines/cm yang dalam orientasinya garis grid akan di-scan sejajar oleh plate reader scan lines.

Comments

Popular posts from this blog

Teknik Penyuntikan Media Kontras Intra Vena Pyelografi

        Teknik penyuntikan media kontras intra vena pada pemeriksaan IVP dapat dilakukan dengan dua cara yaitu bolus dan dengan cara drip infus. Akan tetapi biasanya sebelum pemasukan media kontras lewat intra vena harus didahului dengan tes sensitifitas untuk melihat kerentanan pasien terhadap media kontras test sensitif dilakukan dengan memasukkan media kontras ketubuh pasien. Hal ini dapat dilakukan dengan cara skin test maupun secara langsung. Test Sensitifitas 1. Skin Test     Skin Test yaitu memasukkan media kontras beberapa cc dibawah kulit secara intra kutan kemudian ditunggu beberapa menit, jika timbul benjolan merah berarti sensitive. Untuk pasien ruangan dilakukan dengan cara memoleskan iodium dipermukaan kulit, ditutup kassa dan plester. 2. Test langsung     Test langsung yaitu memasukkan media kontras 2 cc melalui intra vena. Pada pasien yang tidak tahan terhadap media kontras dapat terjadi reaksi mayor atau minor. Reaksi minor ditunjukkan dengan gejala-gejala s

PEMERIKSAAN CERVICAL DINAMIK

p e meriksaan cervi c al dinamik merupakan pemeriksaan radiologi non kontras dari vertebra cervical . Proyeksi yang digunakan dalam pemeriksaan ini adalah lateral dengan metode hyperflexi on dan hyperexten sion . Pada kasus-kasus tertentu yang beresiko seperti trauma   p e meriksaan cervi c al dinamik dianggap perlu dilakukan jika pada proyeksi ap dan lateral basic belum bisa memberikan hasil diagnose yang maksimal. tujuan dilakukanya pemeriksaan cervical dinamik   itu sendiri adalah untuk menunjukkan   adanya trauma cervical yang tidak tampak pada pemeriksaan cervical basic, serta ada dugaan tejadinya trauma yang tidak disertai fraktur dan terjadinya dislokasi yang reposisi. Pemeriksaan ini akan memperlihatkan spondyilolistesisnya Jika ternyata terbukti terjadinya kelainan pada vertebrae cervical serta memperlihatkan motilias vertebra cervical dari hyeprflexi on dan hyperexten sion . jika sewaktu-waktu anda diharuskan untuk melakukan pemeriksaan cervi c al dinamik seb

TEKNIK PEMERIKSAAN KNEE JOINT PADA KASUS OA (OSTEOARTHRITIS)

    Osteoarthritis memang tidak sepopuler osteoporosis atau tulang keropos. Namun osteoarthritis merupakan salah satu jenis dari keluarga besar penyakit Arthritis yang paling sering terjadi. Literatur menunjukkan 1 dari 6 populasi menderita penyakit OA ini. Data yang dilansir oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO), menyebutkan 40 persen penduduk dunia yang berusia lebih dari 70 tahun akan menderita osteoarthritis lutut. Dari jumlah tersebut, 80 persen di antaranya berdampak pada keterbatasan gerak. Osteoarthritis termasuk penyakit nomor dua setelah penyakit jantung yang mengganggu aktivitas kita. Walaupun tidak menimbulkan kematian tetapi bisa mengganggu aktivitas penderitanya dan menyebabkan gangguan dalam produktivitas karena menyebabkan sendi lutut terasa nyeri, kaku, dan bengkak sehingga seringkali menyebabkan gerak sendi terbatas.      Sendi yang biasanya menjadi korban osteoarthritis adalah sendi yang memikul berat badan, misalnya sendi lutut. Lutut merupakan sendi yang palin